Mitos Gunung Salak
5/11/2012Daerah Gunung Salak saat ini menjadi daerah yang sering disebut dalam
pemberitaan media dalam maupun luar negeri, terkait dengan menghilangnya
pesawat Rusia jenis Sukhoi Super Jet 100, Rabu (9/5).
Gunung Salak, selain memiliki panorama yang indah, udara yang sejuk,
juga banyak menyimpan misteri di dalamnya. Meski demikian, Gunung Salak
menjadi salah satu lokasi favorit para pendaki gunung.
Secara administratif, Gunung Salak termasuk dalam wilayah Kabupaten
Sukabumi dan
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di dalamnya terdapat Taman
Nasional Gunung Halimun-Salak.
Nama Salak, bukanlah berasal dari nama buah, namun sesungguhnya Salak, berasal dari kata sansekerta 'Salaka' yang berarti perak.
Gunung Salak merupakan gunung api strato tipe A. Tercatat terjadi
beberapa kali letusan sejak tahun 1600-an diantaranya rangkaian letusan
antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935.
Sementara itu letusan Gunung Salak terakhir berlangsung pada tahun 1938,
berupa erupsi freatik yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.
Gunung setinggi 2221 m di atas permukaan laut (dpl) tersebut memiliki
beberapa puncak. Puncak tertinggi disebut Salak I setinggi 2211 m dpl
disusul kemudian puncak Salak II setinggi 2180 m dpl dan puncak Sumbul
setinggi 1926 m dpl.
Menurut masyarakat Sunda Wiwitan yang banyak menempati daerah seputar
gunung tersebut, Gunung Salak merupakan tempat yang dianggap suci
lantaran dipercaya sebagai tempat terakhir dari Prabu Siliwangi, pendiri
kerajaan Padjajaran.
Karena dianggap keramat, tidak mengherankan jika sejumlah pendaki gunung
kerap menemui para 'penziarah' yang datang untuk berdoa memohon berkah
kepada para leluhur.
Ada yang menyebutkan pula, Gunung Salak merupakan lokasi tempat
pernikahan antara manusia dan jin. Karena tidak mengherankan, jika
menyusuri jalan menuju puncak, terdapat beberapa situs pemujaan hingga
makam keramat yang dipercaya merupakan makam Embah Gunung Salak.
Selain itu, ada pula cerita yang menyebutkan, lantaran 'keangkeran'
Gunung Salak, sehingga membuat lokasi itu dijadikan tempat penyimpanan
harta Belanda berupa emas, saat menjajah Indonesia.
Menurut Pardi dan Ojey, warga sekitar yang ditemui Beritasatu.com,
beragam kisah mistis kerap terjadi di Gunung Salak. Mitos-mitos seputar
Gunung Salak secara turun temurun diceritakan pada keturunan warga
sekitarnya.
"Terutama di kawasan kawah Ratu yang agak rawan. Racun yang muncul dari
kawah sangat berbahaya jika terhirup dan dikenal sebagai kawasan yang
'haram untuk dilintasi," ujar Pardi dan Ojey bergantian cerita kepada Beritasatu.com saat memandu menuju lokasi jatuhnya pesawat.
"Karena sangat berbahaya maka tidak ada pesawat yang berani melintas
secara tegak lurus melewati kawasan tersebut karena bisa berujung
petaka," imbuhnya.
"Jangankan pesawat, burung saja yang terbang di atas kawah tersebut
pasti jatuh," katanya, lagi dengan mimik yang jauh dari kesan bergurau.
Selain itu di beberapa bagian lereng seringkali terjadi longsoran yang
dapat membahayakan para pendaki. Jurang-jurang di wilayah Gunung Salak
terbilang terjal dan dalam dengan kedalaman berkisar 100 hingga 400
meter.
Menurut data, April 1987 silam, tujuh siswa STM Pembangunan, Jakarta
Timur ditemukan tewas setelah terperosok ke jurang di Curug Orok yang
memiliki kedalaman 400 meter di punggung gunung.
Terkait kecelakaan pesawat, tercatat Gunung Salak sudah memakan korban
jiwa sejak 2004 silam. Menurut data, lima kecelakaan pesawat di kawasan
Gunung Salak sudah terjadi, ditambah dengan jatuhnya pesawat canggih
Sukhoi Super Jet 100, meggenapkan kisah tragis kecelakaan pesawat di
wilayah Gunung Salak.
Lokasi ditemukannya puing-puing pesawat asal Rusia tersebut, tidak jauh
dari lokasi ditemukannya bangkai pesawat pesawat Cassa 212 milik TNI AU
yang jatuh pada JMuni 2008 yang menewaskan 18 orang penumpang serta
awaknya.
Selain pesawat tersebut beberapa Pada 16 April 2004, pesawat Ultralight
GT 500 ditemukan hancur dalam kecelakaan di daerah Gunung Salak.
Sebelumnya Paralayang GT 500 Red Baron mengalami kecelakaan di wilahan
Gunung Salak dengan korban dua orang meninggal dunia. Kemudian pada 20
Juni 2004 pesawat Sky Wagon 185 juga diberitakan mengalami kecelakaan.
Selanjutnya pada April 2009, pesawat latih Donner milik Pusat Pelatihan
Penerbangan Curug juga jatuh di kampung Cibunar, Desa Tenjo, Kabupaten
Bogor.
Jauh sebelum ramai dibicarakan tentang wilayah Gunung Salak yang
berbahaya untuk dilintasi, kecelakaan pesawat juga sudah terjadi. Pada
10 Oktober 2002, pesawat Trike bermesin PKS 098 juga jatuh di Lido,
Bogor dengan satu orang korban tewas. Disusul kemudian pada 29 Oktober
2003, helikopter Sikorsky S-58T Twinpac TNI AU jatuh di Kecamatan
Kemang, Kabupaten Bogor, yang masih berada di wilayah Gunung Salak.
Gunung Salak kini menjadi buah bibir. Gunung yang terletak di Kabupaten
Bogor, Jawa Barat itu kembali ramai dibicarakan setelah pesawat Sukhoi
Superjet 100 yang ditumpangi oleh 45 orang jatuh di lerengnya. Belum
diketahui secara pasti kondisi 45 penumpang itu.
Banyaknya
kecelakaan yang terjadi di Gunung Salak, semakin menguatkan mitos bahwa
gunung berapi ini angker. Terlebih, sebagian warga setempat ada yang
masih percaya bahwa Gunung Salak adalah tempat yang suci, tempat
terakhir kemunculan Prabu Siliwangi, raja Padjajaran, kerajaan Hindu
terakhir di Jawa Barat.
Penelusuran merdeka.com, Jumat
(11/5), sebuah pura juga dibangun di lereng Gunung Salak. Pura
Parahyangan Agung Jagatkarta Tamansari Gunung Salak ini konon dibangun
sebagai penghormatan terhadap Prabu Siliwangi dan para prajuritnya yang
menghilang di Gunung Salak dan menjelma menjadi macan.
Masyarakat
sekitar juga sering menemukan hal-hal gaib di kawasan Gunung Salak ini
yang berhubungan dengan Prabu Siliwangi. Sebelum membangun pura ini pada
1995, umat Hindu terlebih dahulu membangun candi dengan patung macan
berwarna putih dan hitam. Di lokasi inilah, diyakini Prabu Siliwangi
menghilang dan berubah wujud menjadi macan.
Kenapa memilih di
lokasi itu dibangun pura? Konon, pada tahun 1981 silam, tempat tersebut
dikenal sebagai Batu Menyan. Batu menyan ini setiap harinya mengeluarkan
asap. Konon masyarakat sekitar setiap hari melihat cahaya putih, dan
sinar terang dari angkasa, kemudian turun ke batu.
Dengan mitos
tersebut, tak heran Gunung Salak jadi terkenal angker. Banyak pendaki
yang hilang lantaran tersesat. Selama ini, tak sedikit pendaki Gunung
Salak mengaku ada yang mendengar gamelan atau pun melihat
penampakan-penampakan mahluk halus saat mendaki Gunung Salak. Para
pendaki pun disarankan untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor atau
kasar selama perjalanan. Tujuannya untuk menghindari gangguan 'lelembut'
penunggu Gunung Salak.
Tak sedikit pula terjadi kecelakaan
pesawat yang jatuh di Gunung Salak. Kecelakaan ini pun disangkut-pautkan
hal-hal gaib, termasuk kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100.
Gunung
Salak adalah gunung berapi yang mempunyai beberapa puncak, di antaranya
Puncak Salak I dan Salak II. Letak astronomis puncak gunung ini ialah
pada 6°43' LS dan 106°44' BT. Tinggi puncak Salak I 2.211 m dan Salak II
2.180 m dpl. Ada satu puncak lagi bernama Puncak Sumbul dengan
ketinggian 1.926 m dpl
0 Komentar
Admin berhak sepenuhnya menyaring komentar yang akan ditampilkan. Berkomentarlah secara bijak dan cerdas.