Efek Buruk E-mail, Bikin Orang Lebih Cepat Stres
5/07/2012Mengirim surat lewat e-mail sudah menjadi hal yang lumrah dalam
pekerjaan saat ini. Mengirim surat lewat e-mail jauh lebih praktis dan
cepat dibanding mengirim memo atau surat tulis. Namun, sering berkirim
surat via e-mail juga membuat karyawan lebih rentan stres.
Sebuah
penelitian yang dilakukan University of California, Irvine bersama
peneliti dari Angkatan Darat Amerika Serikat menemukan bahwa orang yang
tidak mengecek e-mail secara teratur di tempat kerja lebih sedikit
tingkat stresnya dan lebih produktif.
Penelitian ini memantau 13
orang karyawan di kantor yang diminta untuk tidak membuka atau mengirim
surat lewat e-mail selama 5 hari. Hasilnya, para karyawan lebih banyak
menghabiskan waktu berfokus pada satu tugas di tempat kerja dan lebih
sedikit memindah-mindah layar komputer dari satu windows ke windows
lainnya dibanding karyawan yang sering membuka pesan elektronik.
Para
peneliti juga menguji tingkat stres para peserta penelitian dengan
memantau denyut jantungnya dan menemukan bahwa tingkat stres para
peserta jauh lebih rendah jika tidak memeriksa e-mail secara rutin.
"Kami
menemukan bahwa orang lebih sedikit tingkat stresnya jika tidak membuka
e-mail dan menunjukkan bahwa ada cara untuk mengubah penggunaan e-mail
dalam lingkungan kerja. Kami sarankan melakukan apa yang disebut batching
e-mail, yaitu perusahaan atau organisasi mengirim e-mail sekali atau 2
kali sehari, tidak mengirim email terus-menerus sehingga karyawan tidak
memeriksa e-mail setiap 10 menit," kata peneliti, Gloria Mark, profesor
informatika seperti dilansir The Atlantis, Senin (7/5/2012).
Mark
telah mempelajari efek e-mail di tempat kerja sejak tahun 2004. Mark
juga menyarankan agar para karyawan mengambil cuti e-mail, yaitu di mana
para karyawan berlibur selama beberapa hari tidak membuka e-mailnya.
"Kami
juga mendapatkan data tingkat stres para peserta setiap detik dari tes
kami. Kami menemukan bahwa selama 5 hari tidak mengecek e-mail, tingkat
stres peserta menurun drastis dibandingkan saat rutin mengecek email,"
kata Mark.
Penelitian yang dibiayai oleh Angkatan Darat dan
National Science Foundation di Amerika Serikat ini juga menemukan bahwa
orang yang menggunakan e-mail secara teratur rata-rata mengganti layar
windows komputernya sebanyak 37 kali per jam. Orang yang tidak mengecek
e-mail secara teratur lebih sedikit mengganti windows komputernya, yaitu
sekitar 18 kali dalam 1 jam.
Tapi, ada sisi negatifnya jika
benar-benar tidak menggunakan e-mail sama sekali. Para peserta
penelitian melaporkan bahwa mereka merasa terisolasi jika tidak mendapat
akses membuka e-mail untuk jangka waktu yang lama. Peserta dapat
menemukan solusinya dengan cepat, yaitu meminta rekan-rekannya yang
masih bisa mengakses e-mail untuk mengecek apakah ada pesan masuk yang
penting.
0 Komentar
Admin berhak sepenuhnya menyaring komentar yang akan ditampilkan. Berkomentarlah secara bijak dan cerdas.