Hikmah di Balik Remedial

6/27/2013



Banyak kesan negatif tentang remedial. Pertama, remedial itu bikin malas. Kesan pertama itu memang benar sekali, bayangkan, sehabis ujian kan seharusnya kita istirahat atau liburan. Lah ini, malah diisi sama remedial. Pokoknya remedial bikin malas. Kedua, remedial itu bikin kita terkesan bego. Sejatinya, anak pintar itu ga pernah diremedial, dan karena hal itu, orang yang diremedial jadi dapet gelar murid bego. Kalo yang diremedial disebut bodoh, terus yang diremedial terus diremedial lagi namanya apa? Ketiga, remedial itu bikin bosan karena kita harus ngerjain hal yang sama, dua kali. Bahkan kalau yang kedua tetap jelek, kita harus melakukan kerjaan yang sama sebanyak tiga kali. Merepotkan-_-

Masih banyak kayaknya hal-hal negatif tentang remedial. Tapi, segala sesuatu itu bisa dilihat dari dua sisi, dan segala hal juga ada sisi negatif dan positifnya. Begitu juga dengan remedial, ada hal-hal positif di balik peristiwa bernama remedial. Jadi, simak ya...

Kesempatan kedua itu ada
Siapa bilang kesempatan kedua itu ga ada? Remedial itu malah bukti kalau kesempatan kedua itu nyata eksistensinya. Yang bilang kesempatan kedua itu ga ada pasti orang yang mau balikan tapi mantannya ga pernah ngasih kesempatan.

Dan lagi, dalam belajar itu ga ada istilah terlambat. Nah makanya, meskipun nilai kita jeblok di ujian pertama, tetap ga ada kata terlambat untuk dapat nilai lebih baik dari sebelumnya. Ga usah malu kalau diremedial, namanya juga perbaikan. Kalau perbaikannya dilakukan dengan total, bukan ga mungkin kita bakal lebih baik dibanding mereka yang ga diremedial.

Walaupun remedial itu tanda kalau kesempatan kedua itu ada, tapi kita juga harus tetap maksimal di kesempatan pertama.

Jadi makin paham
Ada fakta menarik tentang orang yang diremedial sama orang yang ga diremedial. Orang yang ga diremedial, mereka itu biasanya cuma paham materi pelajaran saat itu aja. Sedangkan yang diremedial, dia biasanya makin paham sama apa yang udah dia pelajari, soalnya yang diremedial belajarnya dua kali. Dengan diremedial, sebenarnya materi yang kita dapat bisa lebih kita mengerti. Kalau kita orangnya ga mau ngulang kesalahan, biasanya di masa remedial kita bakal lebih total dalam belajar. Nah, dengan begitu kita jadi lebih paham sama pelajaran yang dikasih guru.

Jadi tahu kesalahan kita di mana
Tahu kan istilah “yang jatuh ke lubang yang sama itu cuma keledai”? Eh tapi, emang kalian pernah gitu liat keledai jatuh ke lubang? Liat keledainya aja jarang. Bahkan ada juga keledai yang kayak gimana aja ga tau.

Oke, balik lagi ke topik. Istilah “yang jatuh ke lubang yang sama itu cuma keledai” harus bikin kita termotivasi. Jangan sampe pas remedial kita jatuh ke lubang yang sama. Dalam remedial, cobalah jadi manusia dan jangan sampai masuk ke lubang yang sama. Dengan remedial, sebetulnya kita jadi tahu kesalahan kita di mana. Dengan liat nilai pertama yang udah keluar, kita jadi tahu kekurangan kita itu ada di materi A atau B. Nah dengan udah tahu kekurangan atau kesalahan kita kayak gitu, kita tinggal pelajari aja apa yang kurang di materi itu. Dengan begitu, belajarpun ga usah banyak-banyak dan kita juga bisa fokus sama materi yang belum kita pahami.

You Might Also Like

0 Komentar

Admin berhak sepenuhnya menyaring komentar yang akan ditampilkan. Berkomentarlah secara bijak dan cerdas.

Follow Me