Masjid Sultan, Satu-satunya Suara Adzan Membahana di Singapura
7/08/2013Di Singapura, ada 68 masjid. Namun, hanya Masjid Sultan di Kampong Glam
dimana wisatawan bisa mendengar suara adzan membahana ke kawasan di
sekitarnya dengan pengeras suara. Inilah tempat wisatawan menikmati
adzan di Negeri Singa.
"Ada 68 bangunan masjid di negeri
Singapura ini. Semua terawat dengan baik, semua masih dipakai untuk
peribadatan. Tapi dari 68 masjid itu, hanya satu masjid yang diberi
keistimewaan yaitu Masjid Sultan di Kampung Glam. Hanya dari masjid
inilah kita bisa mendengar seruan adzan keluar melalui pengeras suara.
Selainnya tidak diperkenankan oleh Pemerintah demi alasan kenyamanan
bersama."
Keterangan itu kami dapat dari Isac, yang memandu
perjalanan detikTravel menyusuri sejumlah bagian Singapura selama tiga
hari. Isac dengan bangga mengatakan, pemerintah Singapura tidak
memperlihatkan dukungan terhadap kepercayaan tertentu. Namun, pemerintah
memelihara peninggalan-peninggalan sejarah serta bangunan-bangunan kuno
di negara kota tersebut.
Salah satu yang diperhatikan dengan
seksama perawatannya adalah Masjid Sultan yang merupakan bangunan masjid
tertua di Singapura. Jika mengunjungi masjid tersebut, baik di bagian
luar maupun bagian dalam masjid, Anda akan menemukan sebuah penataan dan
perawatan yang apik. Bahkan juga kawasan di sekitarnya terlihat ditata
sedemikian rupa sehingga pengunjung akan betah berada di areal tersebut.
Masjid
tersebut dibangun oleh Sultan Husaain, bersebelahan dengan istana sang
sultan. Dari catatan yang ada, masjid tersebut mulai dibangun pada tahun
1824 dan selesai dua tahun setelahnya. Dana pembangunannya berasal dari
sumbangan East India Company, donasi jemaah, serta dari istana sendiri.
Semula
bangunan masjid dibangun berbentuk masjid tradisional nusantara dengan
atap limasan bersusun tiga. Bentuk tersebut hampir mirip dengan Masjid
Agung Demak yang masih bisa kita jumpai hingga sekarang. Maklum,
struktur awal masjid memang digarap oleh masyarakat Jawa, Melayu dan
Bugis yang menetap di Singapura untuk berdagang. Kawasan Kampong Glam
ini semula memang kawasan permukiman awal beberapa etnik masyarakat
Indonesia.
Dalam perkembangannya, Masjid Sultan kemudian
direnovasi pada tahun 1924, bertepatan dengan 100 tahun berdirinya
masjid tersebut. Selain dilakukan perluasan area untuk menambah daya
tampung, bentuk dan arsitektur masjid juga mengalami perubahan. Setelah
empat tahun pembangunan, berdirilah masjid seperti yang ada sekarang.
Bergaya Gothik Mughal lengkap dengan menaranya dan mampu menampung 5.000
jemaah.
"Pengelolaan masjid oleh pengurus masjid namun dalam
pengawasan ketat negara. Apalagi masjid ini telah ditetapkan sebagai
monumen nasional. Kunjungan wisatawan juga dimungkinkan tanpa menganggu
peribadatan," lanjut Isac.
Jika Anda berkunjung ke Singapura,
jangan hanya menghabiskan waktu untuk berbelanja atau menikmati maraknya
dunia hiburan. Datanglah juga ke Kampong Glam. Nikmati saat kumandang
adzan di Masjid Sultan, karena masjid-masjid lainnya tertahan aturan dan
suara adzannya hanya terdengar di dalam masjid saja. Di Masjid Sultan,
Anda akan merasakan betapa syahdu suara penyeru di belantara beton nan
bisu.
0 Komentar
Admin berhak sepenuhnya menyaring komentar yang akan ditampilkan. Berkomentarlah secara bijak dan cerdas.