Pakaian kepala (headwear, headgear, headdress) merupakan jenis pakaian yang dipakai di atas kepala atau menutupi kepala, umumnya hampir digunakan di seluruh belahan dunia. Penggunaan penutup kepala dilatar belakangi oleh berbagai faktor seperti budaya, geografi, iklim, agama dan berbagai kebutuhan lainnya seperti topi perang dan lain-lain.
Penutup kepala juga identik dengan aturan agama. Mayoritas agama di dunia memiliki model penutup kepala yang menjadi ciri khas mereka. Dastaar atau Pagri yaitu sorban yang dipakai oleh pemeluk Sikh, Kippa yang dipakai oleh pemeluk Yahudi dan peci yang biasanya dipakai oleh umat muslim.
Dalam agama Islam penutup kepala tidak memiliki bentuk yang khusus. Semuanya dipengaruhi oleh faktor budaya (dalam ushul fiqh disebut Al-'Urf). Bahkan sorban merupakan produk budaya Arab. Hanya saja karena Rasulullah memakai sorban (imamah) maka penggunaannya menjadi sunnah. Artinya, memakai sorban dianjurkan karena Rasulullah pernah memakainya, bukan menjadi aturan agama. Dalam ajaran Islam hanya mengatur agar memakai pakaian ketaqwaan, yaitu pakaian keimanan dan sopan santun serta menutup aurat (sesuai tuntunan syar'i).
Oleh karena itu model penutup kepala ummat muslim sangat beragam pada setiap daerah sesuai dengan kebudayaan yang berkembang disana. Indonesia sendiri populer dengan peci, kopiah dan songkok. Meski ketiganya berfungsi sebagai penutup kepala, namun asal mula sejarahnya berbeda-beda.
Peci misalnya, ketika masa penjajahan Belanda disebut Petje. Berasal dari kata Pet yang diberi imbuhan je. Sedangkan kopiah diadopsi dari bahasa Arab, kaffiyeh atau kufiya. Namun, wujud asli kaffiyeh berbeda dengan kopiah. Sedangkan songkok dalam bahasa Inggis dikenal istilah skull cap atau batok kepala topi, sebutan oleh Inggris bagi penggunanya di Timur Tengah.
Peci misalnya, ketika masa penjajahan Belanda disebut Petje. Berasal dari kata Pet yang diberi imbuhan je. Sedangkan kopiah diadopsi dari bahasa Arab, kaffiyeh atau kufiya. Namun, wujud asli kaffiyeh berbeda dengan kopiah. Sedangkan songkok dalam bahasa Inggis dikenal istilah skull cap atau batok kepala topi, sebutan oleh Inggris bagi penggunanya di Timur Tengah.
Di wilayah Indonesia atau Melayu yang pernah dijajah Inggris, kata tersebut mengalami metamorfosa pelafalan menjadi skol kep menjadi song kep dan sampai menjadi song kok. Kata songkok pernah populer di era kebangkitan nasional.